Cara Budidaya Bibit Durian
Budidaya bibit durian adalah salah satu tahapan penting dalam budidaya pohon durian. Bibit durian yang baik dan sehat akan menentukan kualitas dari pohon durian yang tumbuh dan buah yang dihasilkan. Budidaya bibit durian dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti bijian, cangkok, okulasi, atau sambung pucuk.
Salah satu cara yang umum dilakukan dalam budidaya bibit durian adalah dengan menggunakan biji. Proses budidaya bibit durian dengan menggunakan biji dimulai dari pemilihan buah durian yang berkualitas sebagai sumber benih.
Kemudian, biji durian dibersihkan dari daging buah dan kulit, kemudian direndam dalam air selama 1-2 hari untuk melunakkan lapisan luar biji dan mempercepat proses perkecambahan.
Selanjutnya, biji durian ditanam pada media tanam yang cocok seperti campuran antara tanah, pupuk kompos, dan sekam padi. Bijian ditanam dengan posisi ujung biji yang tajam menghadap ke atas dan kedalaman tanam sekitar 3 cm.
Pot tanam ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari langsung, namun harus dihindari dari terpaan sinar matahari yang berlebihan. Bibit durian diberikan air secukupnya dan tidak sampai media tanam tergenang air.
Selama proses budidaya bibit durian, bibit perlu diberikan pemupukan rutin setiap 2 minggu sekali dengan pupuk organik atau pupuk kandang untuk meningkatkan pertumbuhan bibit durian.
Ketika bibit durian tumbuh sekitar 10-15 cm, bagian atas bibit dipotong agar tunas samping tumbuh dan membentuk cabang-cabang baru.
Setelah bibit durian tumbuh sekitar 30-40 cm, bibit durian dapat dipindahkan ke dalam pot yang lebih besar atau langsung ditanam di lahan yang telah dipersiapkan untuk penanaman pohon durian.
Dalam budidaya bibit durian, faktor-faktor seperti penggunaan sumber benih yang berkualitas, media tanam yang cocok, dan perawatan yang baik dan teratur akan mempengaruhi pertumbuhan dan kualitas bibit durian yang dihasilkan.
Sehingga, budidaya bibit durian perlu dilakukan dengan baik dan benar agar bibit durian yang dihasilkan dapat tumbuh dengan sehat dan siap ditanam.
PEMELIHARAAN BENIH
Setelah mendapatkan benih yang berkualitas langkah berikutnya yard melakukan perawatan benih sebelum benih tersebut ditanam Perlu diperhatikan bahwa memelihara benih merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya duran Benih yang berkualitas sekalipun, tanpa perawatan yang memadai akan berakhir merana. Berikut merupakan
hal-hal yang dapat dilakukan untuk pemeliharaan benih.
1. Mengaklimatisasi Benih
Tujuan mengaklimatisasi benih yaitu untuk mengondisikan benih setelah pengangkutan agar kembali tumbuh normal dan menghindari benih stres Aklimatisasi benih dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
Menyusun benih dengan jarak rapat di bawah naungan paranet 50% Menyiram benih dengan air secukupnya setiap pagi dan sore hari selama satu minggu pertama dan setiap pagi hari
atau sore hari pada hari berikutnya
2. Mengganti Media Benih
Penggantian media benih bertujuan untuk menyediakan media baru dengan volume lebih besar dan agar benih tumbuh optimal karena tercukupi ruang tumbuh akarnya.
*Penggantian media beruh dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
Menyiapkan media-vang terdiri atas tanah top sad dan bahan penggembur (sekam, arang sekam, cocopeot dan lain-lain) dengan perbandingan sedemikian rupa sehingga tanah cukup poraus
Memasukkan media ke dalam polibag setinggi 1/3 bagian
Membuka polibag benin yang akan dipindah secara hari hati agar media tidak perah dan terharnbur Memotong akar tunggang yang tumbuli
melingkar dan panjang Meletakkan benih ke dalam polibag yang berisi media dan meluruskan posisi batang di bagian tengah polibag
Mengisi ruang kosong di sela-sela benih dan dinding palibag dengan media baru
Memadatkan media dalam palibag dengancara menekan ke arah tepl dan menggerak-gerakan polibag secukupnya Menyiram benih pada media baru dengan air setelah penggantian media
3.Mengairi Benih
Air merupakan komponen penting untuk tanaman. Oleh karena itu, penyiraman merupakan bagian dan pemeliharaan yang sebaiknya diperhatikan Penyiraman, sebaiknya dilakukan satu kali pada pagi hari atau sore hari setiap hari, kecuali saat han hujan. Saat musim kemarau, sebaiknya benih disiram dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Penyiraman yang baik
dilakukan dengan cara menyiramkan air ke bagian permukaan media dengan hati-hati dengan debit air secukupnya agar tidak menumpahkan media dari dalam polibag. Menyiram sebaiknya dilakukan sampai media benar-benar jenuh air yang tampak dan mengalirnya air melalui lubang polibag bagian bawah
4. Memupuk Benih
Pemupukan bertujuan untuk memberikan
asupan pupuk sesuai kebutuhan benih
serta benih dapat tumbuh optimal dan
sehat. Pemupukan dapat dilakukan
dengan menaburkan beberapa butir NPK (5-7 butir) ke setiap media benih. Bila menggunakan NPK cair dapat dilakukan dengan cara melarutkan satu sendok makan NPK dengan 10-15 liter air di dalam ember dan menuang larutan NPK sebanyak 200 ml ke setiap media benih.
Selain menggunakan pupuk cair dan padat, pemupukan juga dapat dilakukan melalui daun, Cara memupuk benih melalui daun, yaitu larutkan 2 g pupuk daun dengan 10-15 liter air di dalam ember. Kemudian, larutan pupuk daun dituangkan ke dalam tangki gendong dan semprotkan larutan pupuk pada bagian daun secara merata. Bila pemupukan dilakukan dengan pupuk organik cair (POC), caranya sebagai berikut.
. Larutkan 10 g POC ke dalam 2 liter air di dalam ember.
. Biarkan larutan selama satu malam. Encerkan larutan dengan 10-18 liter air.
Tuang larutan encer POC ke dalam tangki gendong.
Semprot larutan POC ke seluruh bagian. benih.
5. Memangkas Benih
Pemangkasan benih bertujuan untuk membuang cabang dan ranting yang dapat mengganggu pertumbuhan serta membentuk bakal tajuk tanaman agar tercapai pertumbuhan optimal sesuai bentuk dasar tanaman durian. Pemangkasan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
Memotong menggunakan gunting pangkas. Pemotongan dilakukan pada tunas air, tunas dari batang bawah, ranting sakit, cabang yang menyaingi batang utama, dan ranting yang terlalu banyak.
Memotong cabang dimulai dari cabang paling bawah.
Memotong 1-2 cabang setiap kali pelaksanaan dan dilanjutkan pada pada musim benkutnya.
Mengumpulkan bekas potongan untuk dijadikan kompos.
6. Mengendalikan OPT Benih
Pengendalian OPT benih dapat dilakukan dengan melakukan penyemprotan 1 x 2 minggu dan saat ada kondisi darurat.
Penyemprotan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut
Melarutkan pestisida menggunakan air
sesuai dosis anjuran dalam kemasan Menuangkan larutan ke dalam tangki gendong.
Menyemprot pada seluruh bagian benih.
mempelajari terlebih dulu hal-hal yang nantinya akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman di lapang, seperti iklim dan kondisi tanah. Bagaimanapun faktor alam merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi perkembangan tanaman di lapang
A. MENENTUKAN LOKASI KEBUN
Secara umum durian dapat tumbuh di manapun. Namun, untuk hasil yang optimal, durian membutuhkan kesesuaikan iklim dan lahan sesuai dengan syarat hidupnya.
1. Agroklimat
B
Tipe iklim B.
7-10 bulan basah.
2-4 bulan kering.
Curah hujan 1.500-2.500 mm/tahun.
Suhu udara rata-rata 28-29° C.
2. Lahan
Tinggi tempat <800 m dpl; kemiringan lahan 5°-20″; jenis tanah lempung berpasir, mengandung banyak bahan organik; solum dalam >1,5 m; keasaman tanah (pH) 6-7; air tanah dangkal (50-200 cm); dekat/ada akses air (sumber air); serta bebas residu pestisida dan limbah 83 (bahan berbahaya dan beracun).
B. MENENTUKAN POLA DAN JARAK TANAM
Menentukan pola dan jarak tanam bertujuan untuk mencapai kondisi optimum tanaman agar pada umur produktif tidak saling menutupi serta untuk mencapai efisiensi dalam penggunaan lahan. Dalam menentukan pola dan jarak tanam, berikut merupakan hal hal yang perlu dilakukan
Menentukan jarak tanam dan pola jarak taram segi empat atau segitiga sesuai karakter tajuk tanaman
Mengamati arah kontur tanah untuk menentukan arah barisan tanaman Mengukur panjang dan lebar lahan untuk menentukan titik tanaman pada keempat penjuru menggunakan meteran dan Teodolit Menandai titik lokasi untuk lubang tanam menggunakan air
NOTE : Jend fenam umumnya bervares mulai dari 10 m x 10m sampe dengan 12 mx 12 m Tanaman dengan tajuk tipe tegak (labung den kerucut menyempit) gerak tanaminyarelatif lebih sempa Tanaman dengan tajuk tipe melebar (payung dan kerucut melebar 1 jarak tanam relatif lebih lebar Tanaman dunian unek naungan kopikakso atfumping san dengan tanaman la jarak tanan dibuat lebih lebar lag Pada falan yang miring jarak Tarum dear bansan dihual lebih rapal
MEMBUAT LUBANG TANAM
Dalam membuat lubang tanam, peralatan dan bahan yang diperlukan yaitu meteran, cangkul, sekop, apr, kapur pertanian/ dolomit, SP-36, dan akarisida (furadan). Berikut merupakan langkah-langkah dalam membuat lubang tanam
Siapkan ukuran lubang tanam dengan lebar 60 cm x 60 cm-200 cm x 200 cm dan kedalaman 50-100 cm.
Gali tanah dengan cangkul atau sekop. tanah bagian atas dan bagian bawah dipisahkan.
Biarkan lubang tanam selama dua minggu.
Campur tanah bagian atas dengan 200 g kapur, 200 g pupuk SP-36, dan furadan, lalu masukkan ke dalam lubang tanam. Lubang diberi tanda menggunakan ajir dan biarkan minimal dua minggu sebelum siap ditanami. Lebar lubang tergantung jenis tanah, tanah gembur ukurannya lebih sempit.
Bila menggunakan pupuk kandang, pastikan tidak dicampur dengan media tanamnya. Sebaiknya pupuk kandang ditabur di luar atau atas lubang apabila bibit telah ditanam.
MENANAM TANAMAN PENDAHULU DAN PENUTUP TANAH
Tujuan menanam tanaman penutup tanah, yaitu untuk memberikan kondisi lingkungan tanaman yang teduh dan bail bagi tariaman durian muda (TBM) sebagai sumber bahan organik, dan menghasilkan selama vegetasi tanaman durian belum memenuhi lahan
Alternatif tanaman pendahulu dan penutup tanah yang dapat digunakan sebagai benkut
Tanaman pendahulu Contohnya pisang. Tanaman tumpang sari Contohnya, jagung, padi gogo, kacang-kacangan umbi-umbian, rimpang-rimpangan,
nanas, dan sayuran Tanaman penutup tanah. Contohnya, rumput, leguminosa, dan alfalfa
E. MENANAM BENIH DURIAN DI LAPANG
Langkah-langkah menanam durian yaitu sebagai berikut :
Angkut benih dan sebar satu benih dr setiap sisi lubang tanam.
Cabut ajir dari lubang tanam dan kumpulkan untuk digunakan di tempat lain
Gali bagian tengah media pada lubang
tanam selebar dengan kedalaman
secukupnya untuk memasukkan benih. Buka polibag benih dengan cara memotong dengan gunting atau pisau pada bagian dasar media.
Letakkan benih dengan hati-hati tepat di
tengah lubang tanam. Lepaskan polibag dari media benih.
Timbun lubang dengan tanah (bagian atas) sampai sedikit membentuk gundukan, tetapi tidak sampai menutupi bidang sambung.
Padatkan tanah timbunan dengan cara
menekan dari bagian tepi ke arah tengah. Siram segera setelah memadatkan tanah selesai.
Pasang naungan segera setelah selesai menanam.
Salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman yaitu pemeliharaan. Pemeliharaan yang baik dapat menentukan hasil produksi yang juga baik. Pemeliharaan tanaman durian dilakukan berdasarkan umur tanaman, yaitu saat tanaman belum menghasilkan dan saat tanaman menghasilkan.
- PEMBUATAN NAUNGAN TANAMAN MUDA
Naungan secara umum berfungsi sebagai pelindung benih yang baru ditanam di lapang dari sengatan matahari. Untuk membuat naungan, beberapa bahan yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut.
Ajir/tiang naungan ukuran 125 cm
sebanyak dua buah dan ukuran 100 cm
sebanyak dua buah. Ajir untuk rusuk naungan ukuran 100 cm sebanyak enam buah.
Paranet 100 cm x 100 cm.
Tali (rafia/kawat). Adapun langkah-langkah membuat
naungan yaitu sebagai berikut.
Memancangkan tiang panjang berukuran 125 cm di sisi Timur secara sejajar dengan jarak 90 cm.
Memancangkan tiang panjang berukuran 100 cm di sisi Barat sejajar dengan yang di sisi Timur.
Memasang dan mengikat rusuk untuk menghubungkan keempat tiang
Memasang dan mengikat dua rusuk secara bersilangan di atas keempat rusuk.
Menutupkan paranet ke atas rangka naungan dan mengikat setiap sudut dan rusuk tepi naungan.
PEMANGKASAN TANAMAN MUDA
Memangkas cabang bertujuan untul mengatur ketinggian dan jarak antarcabang agar mampu menopang produksi dan membentuk tajuk tanaman yang baik Pemangkasan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Memotong cabang pomer bagian bawah sampai ketinggian minimum 70 cm
Memotong menggunakan gergaji dahan berjarak 3-5 cm dari batang utama. Memotong cabang yang terlalu rapat dan berarah sejajar (atas-bawah). menyisakan cabang dengan jarak atas- bawah sekitar 20-40 cm dan yang
tumbuh ke segala arah Memotong cabang-cabang yang abnormal/terlalu kecil Memotong cabang yang tumbuh ke arah atas Memangkas ranting-ranting yang berdekatan dengan batang utama
(2/3 bagian dalam) Memangkas tunas air
PEMUPUKAN TANAMAN MUDA
Pemupukan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
Menabur kapur pertanian/dolomit
secara merata di area bawah tajuk dengan dosis sesuai umur tanaman Menabur PK secara merata di area bawah tajuk dengan dosis sesuai
umar tanaman • Menabur kompos secara merata di area bawah tajuk dengan jarak minimal 20 cm dari batang utama dengan
dosis sesuai umur tanaman Menyiramkan larutan POC secara merata di area bawah tajuk dengan
doses sesuai umur tanaman Menutup area bawah tajuk tanaman dengan tanah tipe-tipis yang diambil dari luar area bawah tajuk setelah
pemupukan Menyempatkan pupuk daun secara merata pada permukaan daun luar dan dalam tajuk
Pada lahan yang mering, untuk menghindari kompos agar tidak hanyut pemberiannya dengan cara meletakk
Varung berisi kompos di sekitar an
PENGELOLAAN AREA BAWAH TAJUK TANAMAN MUDA
Pengelolaan area bawah tajuk bertujuan untuk memberikan kondisi lingkungan dan kim mikro yang baik untuk pertumbuhan tanaman Pengelolaan area bawah tajuk tanaman muda dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
Mencabut rumput yang berpotensi untuk tumbuh tinggi dan mengganggu tanaman diprian Memotong rumput dan gulma di sekitar
area pertanaman. Memberikan musa organik berupa rumput hasil cabut/potong runiput, atau bahan lain seperti jerami, sabut kelapa dan lain-lain yang sudah mengering Menambah tapisan tanah
PENGAIRAN TANAMAN MUDA
Penyiraman tanaman muda dapat dilakukan dengan menggunakan alat irigasi yang ada (ember, selang, springkler, dan drip). Penyiraman dilakukan setiap hari pada musim kemarau yang jumlahnya cukup untuk menjaga kelembapan tanah. Penyiraman sebaiknya dilakukan jika setelah satu minggu tidak ada hujan.
TOPPING
Topping atau memangkas batang utama bagian atas bertujuan untuk menghambat pertumbuhan ke atas dan mendorong pertumbuhan ke samping Tidak hanya itu, topping juga bertujuan untuk mempertahankan ketinggian tajuk tanaman agai telap pandek Tanaman duran sebaiknya di ropping setelah berumur empat tahun ke atas forping dilakukan dengan cara imemotong batang utania bagian atas atau pucuk dengan panjang tidak lebih dan 1/3 tingga tanaman.
PEMANGKASAN TANAMAN DEWASA
Salah satu bentuk pemeliharaan dunan TM yaitu melakukan pemangkasan Pemangkasan durian TM bertujuan untuk mendukung produksi buah menjadi optimal, mempertahankan bentuk tajuk proporsional dan distribusinya merata, serta mengatur daun agar tidak saling menutupi dan tidak terlalu rapat sehingga sinar matahari yang didapat bisa maksimal Pemangkasan durian TM dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Memotong tunas tunas kecil dan tunas air di cabang primer 2/3 bagian dalamn
tajuk tanaman. Memotong cabang-cabang primer yang
berdekatan dan sejajar Memotong cabang-cabang primer yang berukuran kecil (tidak proporsional dibandingkan dengan cabang-cabang seumur)
Mengolesi bekas potongan dengan paraffin atau fungisida atau cat meni
PEMUPUKAN TANAMAN DEWASA